--- AHLAN WA SAHLAN, SELAMAT DATANG DI NIKAH.COM, KAMI HADIR SEBAGAI SAJIAN UNTUKMU YANG AKAN MENIKAH DAN TELAH MENIKAH, SERBA-SERBI DALAM KELUARGA DAN ANAK-ANAK ---

Minggu, April 19, 2009

Gitu Aja Kok REPROT...

nikah.com, Tatkala terjadi dialog antara Gus Dur dan mahasiswa (pro Gus Dur) di Hotel Indonesia, sejumlah mahasiswa yang kontra Gus Dur melakukan unjuk rasa dan meneriakkan yel-yel:

Gus Dur Mundur, Munduur, Munduur.

Maka tak urung, Gus Dur bertanya pada ajudannya, "Siapa tuh yang bilang mundur-mundur?"

Maka ajudan pun berbisik, "Itu Gus, mahasiswa sedang memarkir mobil Anda, Gus." Maka puaslah hati Gus Dur, dan terucaplah, "Gitu saja kok repot."

Lalu, masih di Hotel Indonesia, Gus Dur berkenan membuka sebuah pameran lukisan. Maka sebagaimana biasanya sebuah tatakrama protokoler, seusai membuka pameran, maka Gus Dur berkeliling ke arena eksibisi.

Ketika melihat lukisan kambing, Gus Dur pun berkomentar, "Wah bagus juga lukisan banteng ini." Ajudan pun berbisik, "Itu bukan banteng, Gus, itu kambing."

Lalu ketika melihat lukisan ayam jantan, lagi-lagi dia berkomentar, "Ini burung rajawali bagus amat." Ajudan pun meluruskan, "Bukan rajawali Gus, itu ayam jantan."

Dan ketika terakhir Gus Dur melihat ke sebuah sudut, ia pun masih berkomentar, "Wah ini lukisan King Kong-nya, sangat realis." Maka ajudan pun memberi klarifikasi, "Itu bukan King Kong, Gus, tapi itu cermin."
lebih lanjut...

Cara Mudah Cepat Nikah

nikah.com,
Penulis/Penerbit: Ustadz Cinta/Madani Prima

Menikah. Inilah satu kata yang diimpikan banyak orang, dicita-citakan para lajang, dan dikhayalkan orang yang masih sendirian. Akan tetapi, impian tinggal impian, harapan tinggal harapan, khayalan malah berbuat kesedihan. Keinginan untuk bersanding di pelaminan tetap saja gagal dilaksanakan. Jika sudah demikian, siapa yang harus disalahkan? apakah nikah nikah itu kemewahan yang hanya bisa dirasakan segelintir orang.

Tentu tidak. Menikah adalah hak semua orang. Bukankah setiap orang sudah Allah tetapkan pasangannya? kita hanya dituntut untuk menjemputnya dengan cara profesional dan sesuai dengan aturan yang telah Allah tetapkan. Bagaimana caranya?

Untuk itulah, buku cara mudah cepat nikah kami hadirkan. Penulisnya adalah seorang pakar perjodohan yang tidak diragukan lagi kapasitasnya, yaitu ustadz Cinta.

Ustadz Cinta mengungkapkan cara-cara cerdas untuk mendapatkan jodoh plus tips-tips praktis yang telah teruji dan terbukti, serta kisah-kisah ispiratif dari mereka yang telah berhasil menyempurnakan setengah dari agamanya.

Ustadz Cinta adalah nama lain dari Restu Sugiharto. Pria kelahiran Klaten 8 januari 1975 ini tercatat sebgai pengisi acara keagamaan di beberapa televisi nasional. Ia pun aktif mengisi ceramah, seminar dan pengajian-pengajian seputar cinta dan keluarga. Bersama beberapa orang rekannya, Ustadz Cinta mendirikan Muhammah Movement, sebuah lembaga konsultasi keluarga yang juga menaungi pengajian Mujahadah Cinta Keluarga.

sumber : tentang-pernikahan.com
lebih lanjut...

Kekuatan Cinta


nikah.com, Teman, burung tak pernah diajari untuk terbang dan ikan tak pernah belajar untuk berenang. Semuanya alami. Semua berasal dari nurani. Hal itu akan hadir pada setiap mahluk yang percaya akan kebesaran Allah. Hanya Allah lah yang memberikan kita kekuatan itu.

Di pegunungan Andes hidup dua suku. Satu tinggal di lembah, sedangkan yang satunya lagi di atas gunung. Suatu hari suku gunung menyerang suku lembah dan menjarah seluruh isi desa. Mereka menculik seorang bayi dari salah satu keluarga suku lembah dan membawanya ke atas gunung.

Orang-orang suku lembah tidak tahu jalan mana yang digunakan oleh suku gunung. Mereka juga tidak tahu dimana letak desa suku gunung. Juga tidak tahu bagaimana mengikuti jejak–jejak suku gunung di tebing–tebing gunung itu. Meski begitu mereka mengirim prajurit–prajurit terbaik mereka untuk memanjat gunung dan membawa pulang bayi mereka. Prajurit pertama mencoba memanjat tebing diikuti yang lain. Ketika prajurit pertama gagal, mereka senua pun gagal. Mereka mencoba lagi dengan cara lain. Namun, gagal. Setelah berhari-hari mereka mendaki, mereka hanya bisa memanjat beberapa ratus kaki saja. Suku lembah kehilangan harapan dan putus asa. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke desa saja. Semua upaya dilakukan, namun gagal.

Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk kembali ke desa, tiba-tiba mereka terkejut melihat ibu bayi yang di culik itu sedang menuruni tebing gunung melewati mereka, sambil mengendong bayinya. Mereka terkejut sekali, bagaimana si ibu itu bisa memanjat tebing-tebing itu mengalahkan mereka? Terlebih lagi, mereka melihat si bayi itu telah terselamatkan. Bagaimana mungkin?

Seorang prajurit menyambut ibu itu dan bertanya, “Wahai ibu, kami gagal mendaki tebing ini. Bagaimana kau melakukan semua ini, mengalahkan semua prajurit terkuat? Bagaimana bisa? Engkau belum pernah menjadi prajurit!”

Ibu itu mengangkat bahu dan berkata, “Sebab bayi yang diculik itu bukanlah bayimu. Dan, kalian semua belum pernah menjadi ibu.”

Teman, burung tak pernah di ajari untuk terbang dan ikan tak pernah belajar berenang. Semuanya alami. Semua berasal dari nurani. Hal itu akan hadir pada setiap mahluk yang percaya akan kebesaran Allah. Hanya Allah-lah yang memberikan kita kekuatan itu.

Teman, cinta memberikan kekuatan itu sendiri. Cinta seorang ibu adalah naluri dan alami. Sesuatu yang hadir dalam jiwa-jiwa yang penuh rasa cinta. Setiap ibu, tak akan pernah diajari bagaimana mengasihi buah hatinya. Rasa itu akan hadir dengan sendirinya. Kita pun punya rasa itu. Asal kita mau menjalani semua garis-garis yang telah ditentukan-Nya.

lebih lanjut...

Bermesraan Ala Rasulullah

nikah.com, Bermesraan, itulah yang membuat hubungan suami-istri terasa indah dan nikmat. Caranya?

Dalam berkomunikasi, ada dua jenis lambang yang bisa dipergunakan, yaitu lambang verbal dan lambang non verbal. Menurut penelitian Profesor Birdwhistell, maka nilai efektifitas lambang verbal dibanding non verbal adalah 35:65. Jadi, justru lambang non verbal yang lebih efektif dalam menyampaikan pesan.

Bermesraan, adalah upaya suami istri untuk menunjukkan saling kasih sayang dalam bentuk verbal. Sentuhan tangan dan gerak tubuh lainnya, adalah termasuk lambang non verbal ketika suami berkomunikasi dengan istrinya. Komunikasi verbal semata belumlah efektif jika belum disertai oleh komunikasi non verbal, dalam bentuk kemesraan tersebut.

Rasulullah saw pun merasakan pentingnya bermesraan dengan istri, sehingga beliau pun mempraktekkannya untuk menghias hari-hari dalam keluarganya, yang tecermin seperti dalam hadis-hadis berikut:

1. Tidur dalam satu selimut bersama istri
Dari Atha' bin Yasar: "Sesungguhnya Rasulullah saw dan 'Aisyah ra biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan 'Aisyah, tiba-tiba 'Aisyah bangkit. Beliau kemudian bertanya, 'Mengapa engkau bangkit?' Jawabnya, 'Karena saya haidh, wahai Rasulullah.' Sabdanya, 'Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali kepadaku.' Aku pun masuk, lalu berselimut bersama beliau." (HR Sa'id bin Manshur)

2. Memberi wangi-wangian pada auratnya
'Aisyah berkata, "Sesungguhnya Nabi saw apabila meminyaki badannya, beliau memulai dari auratnya dan mengolesinya dengan nurah (sejenis bubuk pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya." (HR Ibnu Majah)

3. Mandi bersama istri
Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Aku biasa mandi bersama dengan Nabi saw dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam bejana)." (HR 'Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)

4. Disisir istri
Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya biasa menyisir rambut Rasulullah saw, saat itu saya sedang haidh." (HR Ahmad)

5. Meminta istri meminyaki badannya
Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya meminyaki badan Rasulullah saw pada hari raya 'Idul Adh-ha setelah beliau melakukan jumrah 'aqabah." (HR Ibnu 'Asakir)

6. Minum bergantian pada tempat yang sama
Dari 'Aisyah ra, dia berkata, "Saya biasa minum dari muk yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalu saya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya." (HR 'Abdurrazaq dan Sa'id bin Manshur)

7. Membelai istri
"Adalah Rasulullah saw tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya." (HR Ahmad)

8. Mencium istri
Dari 'Aisyah ra, bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu', kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhu'nya." (HR 'Abdurrazaq)

Dari Hafshah, putri 'Umar ra, "Sesungguhnya Rasulullah saw biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa." (HR Ahmad)

9. Tiduran di pangkuan istri
Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Nabi saw biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haidh, kemudian beliau membaca al-Qur'an." (HR 'Abdurrazaq)

10. Memanggil dengan kata-kata mesra
Rasulullah saw biasa memanggil Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya, seperti 'Aisy, dan Humaira (pipi merah delima).

11. Mendinginkan kemarahan istri dengan mesra
Nabi saw biasa memijit hidung 'Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, "Wahai 'Uwaisy, bacalah do'a: 'Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan." (HR Ibnu Sunni)

12. Membersihkan tetesan darah haidh istri
Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Aku pernah tidur bersama Rasulullah saw di atas satu tikar ketika aku sedang haidh. Bila darahku menetes ke tikar itu, beliau mencucinya di bagian yang terkena tetesan darah dan beliau tidak berpindah dari tempat itu, kemudian beliau shalat di tempat itu pula, lalu beliau berbaring kembali di sisiku. Bila darahku menetes lagi ke tikar itu, beliau mencuci di bagian yang terkena darah itu saja dan tidak berpindah dari tempat itu, kemudia beliau pun shalat di atas tikar itu." (HR Nasa'i)

13. Bermesraan walau istri haidh
Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya biasa mandi bersama Rasulullah saw dengan satu bejana, padahal kami sama-sama dalam keadaan junub. Aku biasa menyisir rambut Rasulullah ketika beliau menjalani i'tikaf di masjid dan saya sedang haidh. Beliau biasa menyuruh saya menggunakan kain ketika saya sedang haidh, lalu beliau bermesraan dengan saya." (HR 'Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah)

14. Memberikan hadiah
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, "Ketika Nabi saw menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, 'Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu."

Ia (Ummu Kultsum) berkata, "Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah saw, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah." (HR Ahmad)

15. Segera menemui istri jika tergoda
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, "Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan....Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu." (HR Tirmidzi)

Begitu indahnya kemesraan Rasulullah saw kepada para istrinya, memberikan gambaran betapa Islam sangat mementingkan komunikasi non verbal ini, karena bahasa tubuh ini akan lebih efektif menyatakan cinta dan kasih sayang antara suami istri. Nah, silakan mencoba.• Ira Istadi

sumber: hidayatullah.com

lebih lanjut...
sekolahbisnis.com