--- AHLAN WA SAHLAN, SELAMAT DATANG DI NIKAH.COM, KAMI HADIR SEBAGAI SAJIAN UNTUKMU YANG AKAN MENIKAH DAN TELAH MENIKAH, SERBA-SERBI DALAM KELUARGA DAN ANAK-ANAK ---

Minggu, Oktober 12, 2008

Tidak Jadi Mencuri Terung, lalu Allah Karuniakan Untuknya Seorang Isteri

nikah.com, Di Damaskus, ada sebuah mesjid besar, namanya mesjid Jami' At-Taubah. Dia adalah sebuah masjid yang penuh keberkahan. Di dalamnya ada ketenangan dan keindahan. Sejak tujuh puluh tahun, di masjid itu ada seorang syaikh pendidik yang alim dan mengamalkan ilmunya. Dia sangat fakir sehingga menjadi contoh dalam kefakirannya, dalam menahan diri dari meminta, dalam kemuliaan jiwanya dan dalam berkhidmat untuk kepentingan orang lain.

Saat itu ada pemuda yang bertempat di sebuah kamar dalam masjid. Sudah dua hari berlalu tanpa ada makanan yang dapat dimakannya. Dia tidak mempunyai makanana ataupun uang untuk membeli makanan. Saat datang hari ketiga dia merasa bahwa dia akan mati, lalu dia berfikir tentang apa yang akan dilakukan. Menurutnya, saat ini dia telah sampai pada kondisi terpaksa yang membolehkannya memakan bangkai atau mencuri sekadar untuk bisa menegakkan tulang punggungnya. Itulah pendapatnya pada kondisi semacam ini.

Masjid tempat dia tinggal itu, atapnya bersambung dengan atap beberapa rumah yang ada disampingnya. Hal ini memungkinkan sesorang pindah dari rumah pertama sampai terakhir dengan berjalan diatas atap rumah-rumah tersebut. Maka, dia pun naik ke atas atap masjid dan dari situ dia pindah kerumah sebelah. Di situ dia melihat orang-orang wanita, maka dia memalingkan pandangannya dan menjauh dari rumah itu. Lalu dia lihat rumah yang di sebelahnya lagi. Keadaannya sedang sepi dan dia mencium ada bau masakan berasal dari rumah itu. Rasa laparnya bangkit, seolah-olah bau masakan tersebut magnet yang menariknya.

Rumah-rumah dimasa itu banyak dibangun dengan satu lantai, maka dia melompat dari atap ke dalam serambi. Dalam sekejap dia sudah berada di dalam rumah dan dengan cepat dia masuk ke dapur lalu mengangkat tutup panci yang ada disitu. Dilihatnya sebuah terong besar dan sudah dimasak. Lalu dia ambil satu, karena rasa laparnya dia tidak lagi merasakan panasnya, digigitlah terong yang ada ditangannya dan saat itu dia mengunyah dan hendak menelannya, dia ingat dan timbul lagi kesadaran beragamanya. Langsung dia berkata, 'A'udzu billah! Aku adalah penuntut ilmu dan tinggal di mesjid , pantaskah aku masuk kerumah orang dan mencuri barang yang ada di dalamnya?' Dia merasa bahwa ini adalah kesalahn besar, lalu dia menyesal dan beristigfar kepada Allah, kemudian mengembalikan lagi terong yang ada ditangannya. Akhirnya dia pulang kembali ketempat semula. Lalu ia masuk kedalam masjid dan mendengarkan syaikh yang saat itu sedang mengajar. Karena terlalu lapar dia tidak dapat memahami apa yang dia dengar.

Ketika majlis itu selesai dan orang-orang sudah pulang, datanglah seorang perempuan yang menutup tubuhnya dengan hijab -saat itu memang tidak ada perempuan kecuali dia memakai hijab-, kemudian perempuan itu berbicara dengan syaikh. Sang pemuda tidak bisa mendengar apa yang sedang dibicarakannya. Akan tetapi, secara tiba-tiba syaikh itu melihat ke sekelilingnya. Tak tampak olehnya kecuali pemuda itu, dipanggilah ia dan syaikh itu bertanya, 'Apakah kamu sudah menikah?', dijawab, 'Belum,'. Syaikh itu bertanya lagi, 'Apakah kau ingin menikah?'. Pemuda itu diam. Syaikh mengulangi lagi pertanyaannya. Akhirnya pemuda itu angkat bicara, 'Ya Syaikh, demi Allah! Aku tidak punya uang untuk membeli roti, bagaimana aku akan menikah?'. Syaikh itu menjawab, 'Wanita ini datang membawa khabar, bahwa suaminya telah meninggal dan dia adalah orang asing di kota ini. Di sini bahkan di dunia ini dia tidak mempunyai siapa-siapa kecuali seorang paman yang sudah tua dan miskin', kata syaikh itu sambil menunjuk seorang laki-laki yang duduk di pojokkan. Syaikh itu melanjutkan pembicaraannya, 'Dan wanita ini telah mewarisi rumah suaminya dan hasil penghidupannya. Sekarang, dia ingin seorang laki-laki yang mau menikahinya, agar dia tidak sendirian dan mungkin diganggu orang. Maukah kau menikah dengannya? Pemuda itu menjawab 'Ya'. Kemudian Syaikh bertanya kepada wanita itu, 'Apakah engkau mau menerimanya sebagai suamimu?', ia menjawab 'Ya'. Maka Syaikh itu mendatangkan pamannya dan dua orang saksi kemudian melangsungkan akad nikah dan membayarkan mahar untuk muridnya itu. Kemudian syaikh itu berkata, 'peganglah tangan isterimu!' Dipeganglah tangan isterinya dan sang isteri membawanya kerumahnya. Setelah keduanya masuk kedalam rumah, sang isteri membuka kain yang menutupi wajahnya. Tampaklah oleh pemuda itu, bahwa dia adalah seorang wanita yang masih muda dan cantik. Rupanya pemuda itu sadar bahwa rumah itu adalah rumah yang tadi telah ia masuki.

Sang isteri bertanya, 'Kau ingin makan?' 'Ya' jawabnya. Lalu dia membuka tutup panci didapurnya. Saat melihat buah terong didalamnya dia berkata: 'heran siapa yang masuk kerumah dan menggigit terong ini?!'. Maka pemuda itu menangis dan menceritakan kisahnya. Isterinya berkomentar, 'Ini adalah buah dari sifat amanah, kau jaga kehormatanmu dan kau tinggalkan terong yang haram itu, lalu Allah berikan rumah ini semuanya berikut pemiliknya dalam keadaan halal. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu ikhlas karena Allah, maka akan Allah ganti dengan yang lebih baik dari itu.

Diceritakan oleh : Syaikh Ali Ath-Thanthawi

Oleh : Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
lebih lanjut...

Kado Pernikahan Untuk Istriku

nikah.com,
Penulis/Penerbit : Mohammad Fauzil Adhim/Mitra Pustaka

Buku ini meramu pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh pengantin baru serta mereka yang ingin menyegarkan kembali pernikahannya agar lebih bermakna. Dikemas dengan bahasa yang mengalir, lincah dan cerdas, Kado pernikahan untuk istriku menjadi bacaan yang paling diminati pasangan suami istri semenjak terbit pertama kali tahun 1998.

Terdiri dari 3 jendela, buku ini menghadirkan tuntunan islam dengan penuturan yang menggugah. Jendela pertama menyajikan uraian tentang berbagai masalah sebelum menikah. Ada pembahasan tentang meminang, pertimbangan untuk mengiyakan atau menolak pinangan, membedakan antara menyegerakan dan tergesa-gesa hingga soal agama untuk memudahkan perkawinan dan meringakan mahat.

Bagi pengantin baru, tentu anda perlu membaca jendela kedua. Dimulai dengan pembahasan tentang akad nikah, anda akan menemukan bahasan penting bagaimana memasuki malam zafaf. Malam pertama. Tuntunan islam membimbing anda agar malam pertama berlalu dengan barakah dan sekaligus mengguratkan kesan yang sangat mendalam. Jangan lupa, ada bab penting tentang berhias serta bagaimana memelihar kemesraan suami-istri, sehingga hubungan intim tetap indah sekalipun anak sudah tiga.

Jendela ketiga penting untuk siapa saja yang ingin memelihara cinta dan perkawinan. Di dalamnya ada bahasan cerdas tentang komunikasi suami istri, termasuk bagaimana mengelola konflik agar berakhir dengan kebaikan.

sumber : tentang-pernikahan.com

lebih lanjut...

Kamis, Oktober 09, 2008

Bahasa Cinta

nikah.com,
Hawa Sayangku,
Kau adalah satu-satunya gadisku.
Tanpamu, rasanya aku sendirian di dunia ini.
Salam sayang, Adam.

Nuh,
Saya tidak mengeluh, sayang.
Tapi ketika kau mengatakan bahwa kita
akan pergi berlayar untuk ultah pernikahan kita,
saya membayangkan sesuatu yang lain dalam pikiranku.
Istrimu yang setia... meski mabuk laut.

Ykk, Superman,
Saya senang dan bangga jika berjalan (..atau terbang) bersamamu,
tapi ini sudah milenium baru, Sup! Coba ganti tren mode gaya busanamu,
jangan selalu model ketat melulu.
Louis.

Dear Snow White,
Saya ingin kembali mengajakmu untuk bulan madu kita yang kedua,
tapi kali ini tujuh orang kerdilnya jangan dibawa!
Pangeran Tampan.

Kekasihku The Beast,
Kalau kau cinta padaku, tolong..bercukurlah!
Beauty.

My Darling Juliet,
Saya pergi dulu sebentar.
Oh, ya. Tolong buang racun tikus dalam gelas di atas meja makanmu,
takutnya kamu malah meminumnya.
Sayangmu Romeo.

Dear Tarzan,
; Sepuluh kali kamu udah traktir aku,..puding pisang,
eskrim pisang, kolak pisang, pisang bakar, pisang keju, semur pisang,
dendeng pisang, pisang asap, tart pisang, sate pisang.
Jangan tersinggung ya, malam ini aku
yang traktir kamu makan bareng, ya!
Love, Jane.

Pangeran Tampanku,
Aku senang ketika engkau membelikanku
sepasang sepatu kaca yang indah, tapi
belikan juga aku sepatu boots kalau kau
ingin aku pergi ke pasar berbelanja
untuk masakan kita.
Cinderella.

Sayangku Flinstone,
Aku tahu kita hidup di jaman batu, tapi
hadiah coklat valentine dari batu?
Wilma.

My love Delilah,
Aku mencintai kamu, tapi berhentilah
memaksaku untuk membuka rahasia kekuatanku, aku tak akan pernah
memberitahukan kepadamu bahwa rambutkulah yang tak pernah kena
gunting ini yang menjadi rahasia kekuatanku.
Takkan pernah!
Cium sayang, Samson.

Jane, Love,
Me-Tarzan-love-Jane. Tapi-why-Jane
tidak-mau-cari-kutu-Tarzan..
kan-lumayan-buat-sekalian-makan-siang?
Tarzan.

sumber : nggakjelas.com
lebih lanjut...

Rabu, Oktober 08, 2008

Beberapa Tip-tip yang Anda Perlukan :

-----

-----
lebih lanjut...
Silakan Isi Buku Tamu ! :


Nama
E-mail
Perihal
Pesan

Vrifiasi Gambar
Tulis sesuai gambar!!!

[ Ganti Gambar ] [ Apa??? ]

Terimakasih atas kunjungan dan partisipasi Anda.
Salam,

Syaikh Noor



lebih lanjut...

Kamis, Oktober 02, 2008

Al-Quran Sebagai Mahar

nikah.com, Pada jaman Rasulullah S.a.w proses pernikahan yang terjadi terkesan begitu mudah dan sederhana tanpa harus menunggu kemapanan dunia terlebih dahulu. Salah satu contohnya adalah ketika suatu saat Rasulullah S.a.w sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya, datanglah seorang wanita menghadap beliau lalu berkata. "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kedatangan saya ini tidak lain adalah untuk menghibahkan diriku kepadamu". Maka Rasulullah pun memperhatikan wanita itu dengan seksama. Kemudian beliau hanya mengangguk-anggukkan kepala saja tanpa berkomentar. Melihat hal itu wanita tersebut paham bahwa Rasulullah belum menghendaki dirinya. Wanita itu lalu duduk.Tak berapa lama kemudian bangkitlah salah seorang sahabat Rasulullah dan berkata : " Ya Rasulullah, jika engkau tak menginginkannya maka nikahkanlah ia denganku saja." Rasulullah bertanya kepada lelaki tersebut, "Apakah engkau mempunyai sesuatu (untuk mahar)?" Ia menjawab, "Demi Allah saya tidak memiliki apa-apa ya Rasulullah." "Pergi dan temuilah keluargamu, barangkali kamu mendapatkan sesuatu disana." Pinta beliau. Lelaki itupun mengikuti saran Rasulullah S.a.w. Tak berapa lama kemudian ia kembali lagi lalu berkata, "Demi Allah saya tidak mendapati sesuatupun disana". Rasulullah S.a.w bersabda :"Lihatlah kembali, walau hanya sekedar cincin besi." Iapun pulang, lalu kembali menemui Rasulullahþ, seraya berkata, "Demi Allah wahai Rasulullah, saya tidak mendapati apa-apa disana walau sekedar cincin besi sekalipun. Tetapi ini saya mempunyai kain sarung." Lelaki itu bermaksud membagi kain sarung yang dipakainya menjadi dua bagian, separuh untuknya, sisanya untuk mahar. Beliau S.a.w bersabda, "Apa yang hendak engkau lakukan dengan kainmu itu ? Jika engkau mengenakannya, ia tidak dapat menggunakan sisa kainnya, demikian pula jika ia mengenakannya engkau tidak dapat menggunakan sisa kainnya." Rupanya kain tersebut hanya cukup untuk satu orang, jika dibagi dua justru tidak dapat dimanfaatkan untuk menutup aurat. Maka laki-laki itupun duduk dalam jangka waktu yang lama, kemudian bangkit dan pergi meninggalkan tempatnya. Melihat hal itu Rasulullah S.a.w menyuruh seseorang untuk memanggilnya kembali, dan menanyakan apakah ia mempunyai hapalan Al Qur`an. Setelah laki-laki tersebut menyebutkan hapalan Al Qur`an yang dimilikinya, beliau S.a.w bersabda, "Pergilah, aku telah berikan wanita itu kepadamu dengan hapalan Al Qur`an yang engkau miliki."

Demikianlah kemudahan menikah pada jaman kenabian. Adakah yang ingin mencontohnya ? Wallahu a`lam.

Sumber bacaan : Subulus Salam bab Nikah.þ

Oleh : Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
lebih lanjut...
sekolahbisnis.com